Mungkin tidak sampai 2 minggu kali ya (kala itu masih gejolak wabah pandemi peretengahan di tahun 2021). Istri saya mengeluh menemukan perabot yang benar-benar dibutuhkan yang pas untuk ruang tamu saya barusan direnovasi.

Transformasi Digital IKEA

Dia benar-benar kesulitan untuk mendapatkan perabot yang unik namun berharap fungsional banget, mengingat ruang tamu saya benar-benar mungil.

Terlebih lagi ruang tamu tersebut lebih banyak digunakan untuk ruang bermain ketiga anak-anak saya yang masih berumur : 11 tahun, 5 tahun dan yang bungsu 3 tahun.

Setelah beberapa kali mencoba melakukan pencarian di beberapa market place dan mesin penelusuran, dia benar-benar putus asa.

Transformasi Digital IKEA

Tidak selang lama saat saya ngobrol melalui virtual meet dengan teman saya, kemudian berkonsultasi perihal masalah yang dirasakan istri saya. Teman saya ini menyarankan untuk menggunakan aplikasi yang digunakan oleh IKEA. Beliau mengingatkan bahwa hampir semua perusahaan berubah, diantaranya juga digitalisasi seperti Transformasi Digital IKEA.

Hal ini kemudian saya sampaikan ke istri saya. Istri kemudian mencoba menggunakan aplikasi yang disarankan teman saya. Bersyukur. Alhamdulillah, istri menemukan perabot yang benar-benar cocok dengan ruang tamu saya.

Ini pengalaman bahwa Transformasi Digital IKEA benar-benar kami rasakan manfaatnya.

Hampir semua perusahaan, tidak terkecuali IKEA disaat Pandemi menyebabkanmenutup 75 persen gerai-gerai offline mereka di seluruh dunia dan mempercepat diri untuk berkembang dengan ecommerce online.

Dalam waktu tiga tahun terakhir, omzet IKEA dari ecommerce sendiri telah menjadi tiga kali lipatnya.

Transformasi Digital IKEA

Dari Transformasi Digital IKEA ini, keuntungan bersih IKEA global pada tahun 2020 lalu mencapai USD 1,9 miliar. Sedangkan revenue pada tahun yang sama mencapai Euro 39,6 miliar.

CDO (Chief Digital Officer) Ikea Retail Barbara Martin Coppola yang sudah berpengalaman 20 tahun total dari eksekutif di Google, Samsung, dan Texas Instruments sebenarnya sangat berpengalaman dalam mengatasi tantangan ini. Antara lain dengan strategi digital jitu serta memberikan kontrol kepada konsumen tentang bagaimana data mereka digunakan dalam ecommerce.

Kuncinya ada di data analitiks sendiri kini telah menjadi unsur penting dalam pengambilan keputusan pentingnya digitalisasi bisnis

Apa saja Transformasi Digital IKEA, yuk temukan dalam penjelasan dibawah ini:

Transformasi Digital IKEA

Pertama, penjualan e-commerce dan konvensional sama-sama didorong oleh outlet offline. Kesadaran akan perbedaan kecepatan pemenuhan antara keduanya setidaknya memiliki satu peran penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Algoritma digunakan untuk menunjukkan arah masa depan untuk penjualan, pengambilan keputusan dan distribusi produk.

Transformasi Digital IKEA

Kedua, toko offline IKEA telah mengalami transformasi menjadi pusat pemenuhan dan pengiriman untuk pesanan online. Toko fisik ini bukan lagi sekedar tempat perdagangan dan gudang produk. Artinya stok produk yang dipesan secara online dipasok dari gudang utama ke toko atau pusat distribusi tertentu untuk menekan biaya dan mempercepat pengiriman ke konsumen.

Transformasi Digital IKEA

Ketiga, menggunakan aplikasi HP bernama aplikasi IKEA yang tersedia di negara tertentu. Fitur beli-dan-pergi ini menawarkan kemampuan untuk memindai, membayar, dan melewati garis checkout yang dapat bertahan selama berjam-jam. Pengisian informasi pengiriman dapat dilakukan tepat waktu atau dengan mengambil produk di titik offline lokal.

Transformasi Digital IKEA

Keempat, pengalaman berbelanja setiap konsumen tidak lagi dikategorikan sebagai “belanja konvensional” dan “belanja online”. Garis antara keduanya semakin kabur, setiap konsumen dapat memulai perjalanan pembeli dari situs web lokal tetapi akhirnya memesan langsung dari outlet offline atau sebaliknya. Tidak jarang konsumen menyentuh objek terlebih dahulu untuk memastikan, kemudian memesannya secara online setelah melakukan berbagai perbandingan harga dan fitur.

Transformasi Digital IKEA

Kelima, ekspresikan nilai-nilai konvensional secara transformatif dalam lingkungan digital yang erat kaitannya dengan layanan pelanggan. IKEA, sebagai perusahaan tua dengan sejarah 80 tahun, harus memiliki nilai kerja dan bisnis yang terbukti. Budaya perusahaan dan jembatan dengan konsumen telah menunjukkan potensi dan aktualitas kualitas hidup yang lebih baik bagi konsumen.

Transformasi Digital IKEA

Keenam, penggunaan AR (augmented reality) dan VR (virtual reality) dengan kacamata khusus tiga dimensi merupakan teknologi yang dapat sangat meningkatkan pendapatan. Bayangkan saja, sebelum konsumen membeli sebuah furnitur, mereka dapat membayangkan penerapannya di ruangan Anda menggunakan AR atau VR, sehingga ketika mereka membeli, mereka dapat yakin bahwa produk tersebut sesuai dengan gaya desain internal yang diinginkan. Sehingga batas antara online, offline dan virtual semakin tipis dan tumpang tindih.

Transformasi Digital IKEA

Tujuh, manajemen inventaris, logistik, pemenuhan pesanan, dan rantai pasokan dilengkapi dengan data pelanggan terbaru. Menjadi toko offline sebagai pusat data yang sangat penting. Penambangan data (data mining) dan pemrosesan data (pembersihan data) dimungkinkan dengan algoritma yang tepat. Cabang offline ini sekarang menjadi pusat modernisasi data yang membangun fondasi gaya kerja dan gaya operasi baru.

Transformasi Digital IKEA

Delapan, teknologi yang berpusat pada manusia. Setiap aktivitas digital berbasis perangkat lunak atau aplikasi, serta aktivitas offline, harus sama-sama berfokus pada perilaku etis, menghormati perbedaan, dan memperlakukan orang lain secara adil tanpa menghakimi.

Transformasi Digital IKEA

Bagaimana semua ini berlaku untuk dunia digital berbasis teknologi? Tentunya membutuhkan penguasaan bahasa manusia berupa antarmuka pengguna (UI) yang memberikan rasa nyaman dan intuitif serta aman dari berbagai penipuan dan serangan dunia maya, atau pengalaman pengguna yang menyenangkan (UX).